Inner Beauty vs Outer Beauty

Setiap wanita memiliki fokus kecantikan yang berbeda – beda. Ada yang mengatakan ‘Inner Beauty lebih penting daripada Outer Beauty’, ‘Outer Beauty lebih penting daripada Inner Beauty’ dan ada juga yang beranggapan ‘Inner Beauty dan Outer Beauty itu sama pentingnya’.

Hmm…

Sebelum berangkat lebih jauh, saya ingin menceritakan dua teman perempuan yang menjadi inspirasi saya untuk menulis ini ; Mona dan Lisa, tentu saja itu nama samaran yang saya berikan.

Mona adalah salah seorang perempuan yang mengagungkan inner beauty. Dia selalu mengulang petuah dari Kahlil Gibran, ‘Beauty is not in the face, beauty is a light in the heart’, saat Lisa membicarakan tentang perawatan kecantikan. Ya, inner beauty adalah kecantikan yang berasal dari dalam, meliputi ; kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kharisma dan segala sesuatu yang berkaitan dengan faktor psikologis.

Lisa kebalikan dari Mona. Lisa adalah perempuan yang mengutamakan outer beauty dan tentu saja dia adalah perempuan cantik, berpenampilan menarik. Lisa percaya bahwa penampilan merupakan cermin kepribadian. ‘Penampilan luar saja dibenahi apalagi dalamnya’, begitulah kira – kira pandangan Lisa. Pandangan yang membuat Lisa selalu merasa fisiknya kurang atau tidak sesuai standar ‘cantik’nya. Membuat Lisa kerap kerepotan mencari cara untuk memperbaharui apa yang dirasanya kurang.

Tidak ada yang salah dengan pemikiran Mona dan Lisa, sampai akhirnya mereka mengeluhkan tentang kehidupan romansa mereka yang tidak berjalan lancar. Mona selalu gagal mendapatkan pria idamannya, sementara Lisa selalu diputuskan dalam waktu yang singkat dengan alasan tidak jelas.

“Loh, kok gitu? Mona yang kualitasnya baik, kok gagal mendapatkan pria idaman? Lisa yang cantik dan menarik, kok diputusin?”

Inner beauty adalah sesuatu yang sifatnya tidak terlihat dan tidak bisa terukur. Karena itu juga, inner beauty terkadang dijadikan tameng untuk melindungi rasa rendah diri seorang wanita. Outer beauty yang sifatnya terlihat juga, sudah bisa dipermak seiring dengan perkembangan teknologi. Lalu, apakah itu benar – benar cantik?

Dalam kelas Lovable Lady, coach menyampaikan, “if you don’t like what you see in the mirror, change it!” Tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut. Meskipun, beberapa orang bisa saja menjadikan kalimat itu sebagai sebuah ‘pembenaran’ untuk melakukan ‘permak’ tubuh atau wajah.

Sayangnya, seorang Lovable Lady tidak mungkin sampai sejauh itu. Karena, seorang Lovable Lady adalah wanita yang telah mencintai dirinya sendiri. Mereka adalah wanita cerdas yang memiliki pemahaman akan nilai – nilai diri sendiri, sehingga bisa menghargai diri sendiri dengan segala kelebihan serta kekurangannya. Mereka adalah wanita yang telah diedukasi bahwa cantik hanya sekedar batas bawah dari potensi seorang wanita dan jika hanya stop pada cantik saja, sama dengan merendahkan diri sendiri.

Saya ingin kita sama – sama belajar dari kasus Mona dan Lisa, tentang pandangan mereka yang lebih mementingkan salah satu faktor kecantikan. Outer beauty dan inner beauty adalah dua kecantikan yang berbeda namun saling berkaitan. Outer beauty merupakan faktor untuk menarik seseorang mendekat dan inner beauty adalah faktor yang membuat seseorang betah bersamamu. Maka dari itu, dalam kelas Lovable Lady kita dibekali kalimat, ‘pikat dia dengan outer beauty, ikat dengan inner beauty’.

Kamu bebas memilih mana yang ingin kamu utamakan, entah itu inner beauty atau outer beauty. Selama kamu melakukannya untuk dirimu sendiri, bukan untuk memenuhi standar orang lain. Jadilah cantik yang sesungguhnya, bukan cantik – instan – kalengan, yang bisa membahayakan dirimu 😉

Spread the love!